Ada beberapa dampak dari air sadah yang sering kita gunakan. dari dampak tersebut ada yang baik untuk kita dan juga tentu saja ada dampak yang buruk bagi kita para pengguna air tersebut. Sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu dampak apa saja yang di berikan air tersebut sebelum di gunakan. Berikut adalah dampak dari air sadah.
a.
Dampak positif
Dampak positif dari adanya kesadahan dalam air adalah:
·
Menyediakan kalsium
yang diperlukan tubuh, misalnya untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
·
Mempunyai rasa yang
lebih baik dari air lunak.
·
Senyawa timbal (dari
pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah (timbal merupakan racun bagi tubuh)
sehingga kemungkinan terjadinya pencemaran air oleh logam berat ini dapat
diminimalkan.
b.
Dampak negative
Walaupun tidak berbahaya, air sadah dapat menimbulkan kerugian,
diantaranya :
·
Kesadahan Air dapat
menurunkan efisiensi dari deterjen dan sabun.
·
Kesadahan Air dapat
menyebabkan noda pada bahan pecah belah dan bahan flat.
·
Kesadahan Air dapat
menyebabkan bahan linen berubah pucat.
·
Mineral Kesadahan Air
dapat menyumbat semburan pembilas dan saluran air.
·
Residu Kesadahan Air
dapat melapisi elemen pemanas dan menurunkan efisiensi panas.
·
Kesadahan Air dapat
menciptakan biuh logam pada kamar mandi shower dan bathtubs.
Air sadah mengakibatkan konsumsi sabun lebih tinggi, karena adanya
hubungan kimiawi antara ion kesadahan dengan molekul sabun menyebabkan sifat
detergen sabun hilang. Bila sabun digunakan pada air sadah, mula-mula sabun
harus bereaksi terlebih dahulu dengan setiap ion kalsium dan magnesium yang
terdapat dalam air sebelum sabun dapat berfungsi menurunkan tegangan permukaan.
Hal ini bukan saja akan banyak memboroskan pengunaan sabun, tetapi
gumpalan-gumpalan yang terjadi akan mengendap sebagai lapisan tipis pada
alat-alat yang dicuci sehingga mengganggu pembersihan dan pembilasan oleh air.
Gumpalan-gumpalan ini juga membentuk scum yang meninggalkan noda pada pakaian,
sehingga pakaian menjadi kusam. Kelebihan ion Ca2+ serta ion CO32-
(salah satu ion alkaliniti) mengakibatkan terbentuknya kerak pada dinding pipa
yang disebabkan oleh endapan kalsiumkarbonat CaCO3. Kerak ini akan
mengurangi penampang basah pipa dan menyulitkan pemanasan air dalam ketel,
serta mengurangi daya koagulasi yang melalui dalam pipa dengan menurunnya
turbulensi.
Sebagai kation kesadahan, Ca2+
selalu berhubungan dengan anion yang terlarut khususnya anion alkaliniti
: CO32- , HCO3- dan OH-.
Ion Ca2+ dapat bereaksi dengan HCO3- membentuk
garam yang terlarut tanpa terjadi kejenuhan. Sebaliknya reaksi dengan CO32-
akan membentuk garam karbonat yang larut sampai batas kejenuhan di mana titik
jenuh berubah dengan nilai pH. Bila ti¬tik jenuh dilampaui, terjadi endapan
garam kalsium karbonat CaCO3 dan membuat kerak yang terlihat pada
dinding pipa atau dasar ketel. Namun, pada proses pelunakan ini keadaan harus
dibuat sehingga sedikit jenuh, karena dalam keadaan tidak jenuh terjadi reaksi
yang mengakibatkan karat terhadap pipa. Kerak yang tipis akibat keadaan sedikit
jenuh itu justru melindungi dinding dari kontak dengan air yang tidak jenuh
(agresif). Ion Mg2+ akan bereaksi dengan OH- membentuk
garam yang terlarut sampai batas kejenuhan dan mengendap sebagai Mg(OH)2
bila titik kejenuhan dilampaui
Tidak ada komentar:
Posting Komentar